Hey,kau yang disanaa..
lihat dan pandang aku disini!
lelah menantimu justru menjadikanku untuk sabar menunggumu,
.
.
tidak akan berharap lebih, tidak meminta balas,
hanya sajaa..sulit mengendalikan sikap jika keadaannya seperti ini,
.
.
karena..hidup memang periodik dengan semua keajaiban kecil yang Tuhan berikan =)
....
terimakasih telah memberikanku kesempatan untuk merasakan setitik rasa itu,Tuhan..
tersenyumlah saat hari sedang hujan, karena saat itulah aku turut tersenyum bersamamu
Minggu, 27 Maret 2011
Sabtu, 26 Maret 2011
Berpikir! Berpikir!
Kalau dipikir-pikir..
.....
....
...
..
.
..
...
....
.....
huumm...
.
..
...
....
.....
....
...
..
.
saya itu lebay, hiperbolik banget
ahaha
ya mau bagaimana lagi..
.....
Jadi anda tidak boleh protes,
cukup beritahu saya saja tips-tips untuk menjadi orang baik.
Tapi kalau menghilangkan ke-lebay-an saya..
Wah, ntar dulu deh =D
.....
....
...
..
.
..
...
....
.....
huumm...
.
..
...
....
.....
....
...
..
.
saya itu lebay, hiperbolik banget
ahaha
ya mau bagaimana lagi..
Inilah SAYA
.....
Jadi anda tidak boleh protes,
cukup beritahu saya saja tips-tips untuk menjadi orang baik.
Tapi kalau menghilangkan ke-lebay-an saya..
Wah, ntar dulu deh =D
Jumat, 25 Maret 2011
Ini cinta, Cinta =)
Ada cinta yang terlantun, untuk lelaki itu.
.
..
Pada tiap kali ku lihat bidang punggungnya menjauh sampai keluar pagar, lalu berbelok ke ujung gang.
Pada gelas kopi yang menyisakan ampas kelam, segelap warna rambutmu dahulu
Pada aroma tembakau yang menguap dari serpihan batang rokok yang kau hancurkan paksa, demi permintaanku karena pening tiap sengatan asap itu menyentuh bulu halus rongga hidungku
(haha, memang sepertinya 'keras-kepala'-ku adalah cetakan dari-mu. entah telah berapa kali aku dan wanita lembut itu memaksamu untuk berhenti, namun memang kerasnya kepala mengalahkan pedasnya nasihat kami. kau tetap terbuai nikmat asap itu. namun entahlah, kami juga akan lebih keras =))
Pada akun Facebook-mu yang selalu lupa kau log out dari kotak ajaib ini (haha, dan akhirnya kau juga terjerat daya magnetis situs perkawanan itu)
.
Aah..dan pada setiap oleh-oleh yang kau bawakan untukku, kado akhir minggu ^^.
Cerita tentang kehidupan. Di lampau. Di masa kini. Di mudah. Di sulit.
..
Tidak, tidak. Tak hanya itu.
Lantunan cintaku terselip dimanapun. Pada halaman buku. Pada detikan jam. Pada hela nafas. Pada tiap malam-malam sunyi.
.
.
..
Pada tiap kali ku lihat bidang punggungnya menjauh sampai keluar pagar, lalu berbelok ke ujung gang.
Pada gelas kopi yang menyisakan ampas kelam, segelap warna rambutmu dahulu
Pada aroma tembakau yang menguap dari serpihan batang rokok yang kau hancurkan paksa, demi permintaanku karena pening tiap sengatan asap itu menyentuh bulu halus rongga hidungku
(haha, memang sepertinya 'keras-kepala'-ku adalah cetakan dari-mu. entah telah berapa kali aku dan wanita lembut itu memaksamu untuk berhenti, namun memang kerasnya kepala mengalahkan pedasnya nasihat kami. kau tetap terbuai nikmat asap itu. namun entahlah, kami juga akan lebih keras =))
Pada akun Facebook-mu yang selalu lupa kau log out dari kotak ajaib ini (haha, dan akhirnya kau juga terjerat daya magnetis situs perkawanan itu)
.
Aah..dan pada setiap oleh-oleh yang kau bawakan untukku, kado akhir minggu ^^.
Cerita tentang kehidupan. Di lampau. Di masa kini. Di mudah. Di sulit.
..
Tidak, tidak. Tak hanya itu.
Lantunan cintaku terselip dimanapun. Pada halaman buku. Pada detikan jam. Pada hela nafas. Pada tiap malam-malam sunyi.
.
Aah.. kau telah membuatku jatuh cinta. Berkali-kali.
Selasa, 22 Maret 2011
Surat (1)
teruntuk Pangeran,
di atas pegasus yang sangat setia padamu
Sepertinya kau terlalu sibuk dalam pengembaraanmu.
Dan bukan hanya lelah menunggu,
aku juga semakin meragu bahwa aku akulah puteri yang kau cari dalam pengembaraanmu selama ini.
Bahkan meyakinkanku, bahwa selama ini aku hanya bermimpi di angan bayang-bayangmu.
Jadi maaf jika aku sudah berharap terlalu jauh.
Maaf...
dan Selamat Tinggal..
Karena mulai saat ini sepertinya saya akan melupakanmu saja.
dari yang dulu cintanya padamu pernah sepenuh hati,
Menara Naga yang sunyi,
Puteri
Langganan:
Postingan (Atom)