Untuk Pangeran
yang sampai saat ini belum membalas pesanku.
Dan sayangnya, aku menjilat ludah sendiri.
Melupakanmu ternyata adalah juga hal sulit. Lebih sulit dari soal-soal aljabar yang profesor kerajaan tugaskan rutin tiap minggu padaku. Lebih sulit daripada aku menghafal nama-nama silsilah keluarga. Lebih sulit daripada aku melupakan unicorn kristal-ku yang lenyap dicuri Robin Hood.
Seperti yang Nan Harding bilang di serial anime Little Women 2 (syukurlah kerajaan cukup mampu untuk menyediakanku hiburan yang menarik)
Menunggu adalah hal yang paling menyebalkan di dunia
Memang, menyebalkan. Amat sangat.
Tapi.. apa daya..
Daya tarik magnetikmu terlalu kuat.
Tapi tenang saja, aku sudah tak lagi melankolis. Aku sudah lebih bersabar, untuk tidak menunggumu datang dengan tergesa-gesa.
Ah iya, tentang pesan.
Tenang saja, aku terus berbaik sangka, karena sekeras apapun aku mencoba untuk membencimu, letup bara emosi itu akan segera padam. Karena kau terlalu baik untukku.
Entah kau sadari atau tidak, kau membuat suasana hatiku berubah-ubah.
Tiap jeda. Tiap waktu.
Meski saat itu kau sedang tidak(atau bahkan tak pernah?) memikirkanku. Meski saat itu kau seringkali salah mengartikan siratan dalam pesan-pesanku.
Itu untukmu.
Kau
Kau
Kau
Maaf jika aku membebanimu.
Maaf pula jika aku selalu menyebut namamu secara tersembunyi, tak pernah langsung memanggilmu untuk setidaknya menoleh sebentar ke belakang. Menatap mataku.
Karena beginilah caraku mencintaimu.
Dan maaf aku egois untuk memaksamu mengikuti alur aneh ini.
Sekali lagi, aku mencintaimu.
Dan aku tak bisa menahan buncahan perasaanku padamu.
Tapi, aku cukup dewasa bersabar untuk mengaturnya, agar bisa kunikmati nantinya, lebih indah.
Salam dariku dalam menara sunyi,
Puteri