Rabu, 13 Juli 2011

Kawaiii YUI ^^


Sudah lama tidak posting. 
Dan kali ini saya mau posting sesuatu yang sedikit berbeda. Haha
Akhir-akhir ini, saya lagi suka sama seseorang. Eww… Jangan cemburu dulu, karena dia perempuan. Jangan juga berprasangka dulu, karena bukan ‘suka’ yang begituu..tapi yang beginii.. ahaha *mulai tidak jelas.

Saya suka sama YUI.



YUI?
Yup! YUI.
YUI yang penyanyi dari Jepang itu? Waah..ketinggalan jaman banget lu!
Haha, emang!

Sebenernya saya tahu YUI udah sejak lama. SMA mungkin. Pernah denger dan pernah liat list MP3 yang ada YUI-YUI’nya. Tapi waktu itu, selain sama komik dan anime, saya belum tertalu suka sama hiburan dari Jepang dalam bentuk lain (atau mungkin lebih tepatnya, negara Jepang itu sendiri). Alasan:

1.      Jepang pernah ngejajah Indonesia, yang biarpun cuma 3,5 tahun, tapi (kata buku sejarah) bikin Indonesia lebih menderita daripada waktu dijajah 350 tahun sama Belanda. Wuiih! Sadis kan? Haha, ini alasan kekanakan banget ya?

2.       Hiburan Jepang lain yang saya kenal ketika itu ialah: musik dan film. Musik Jepang yang sering saya denger yaa..soundtrack-soundtrack dari anime, yang kala itu suara penyanyinya terdengar amat aneh di telinga. Kalau yang perempuan, pasti suaranya menye-menye, kekanakan, cenderung cempreng. Kalu yang lelaki, terlalu mendayu-dayu, kebanyakan vibra yang ngga perlu. Tapi maaf saya ngga terlalu inget lagu apa yang sering saya denger waktu itu, jadi ngga bisa ngasih contoh spesifik. Yang jelas soundtrack anime, lah. Yang jelas, pelafalan bahasa Jepang di telinga saya ketika itu kedengarannya amat aneh dan lucu! Film. Waaah, sebelum heboh si Miyabi pun, film Jepang udah terkenal dengan ‘biru’-nya kan? Untuk yang satu ini, saya nggak mau ngebahas lebih jauh ah. =P
3.  Teknologi Jepang canggih banget! Saya yang orang Indonesia tulen jadi iriiiiiiiii. Hah! *alasan yang tak logis -,-

Yup, cuma tiga itu. Tapi lumayan bikin saya ngga tertarik lebih jauh lagi dengan Jepang. 

Oia, ayah saya juga punya satu set kaset dan buku, buat latihan penulisan huruf-huruf Jepang dan pelafalannya. Saya cuma suka sama gambar-gambarnya aja waktu itu. Tulisannya, bikin saya pusing. Entah kenapa, saya kalau ngelihat aksara-aksara macem itu, entah itu aksara jepang, Cina, Taiwan atau Korea, saya selalu ngerasa jengah. Nggak enak. Kayak ada semacam aura mistis, serasa masuk klenteng. Haha (dulu waktu kecil saya pernah diajak masuk klenteng sama tetangga saya yang orang keturunan, dan saya pusing nyium bau dupa, ngelihat patung-patung Buddha yang gendut-gendut dan aneh, ngedongak ngebandingin tinggi lilin-lilin merah yang tingginya hampir 2x lipat saya waktu itu). Satu set kaset dan buku itu? Kayaknya udah lama banget masuk gudang.

Dulu saya juga nggak bisa ngebedain sama sekali mana itu yang Jepang atau Cina atau Korea atau Taiwan. Pokoknya sama aja lah tulisan dan bentuk orangnya!
Aah.. lama-lama saya bisa melenceng jauh banget kalo ngomongin jepang di masa lalu saya. langsung ke si YUI aja yaa

YUI. Entah kenapa penulisan namanya harus kapital semua. Dan cuma YUI (aja), tanpa embel-embel marga seperti orang jepang kebanyakan. Di album, video clip dan film-nya pun, namanya nggak ditulis pake huruf Jepang (apa tuh namanya, hiragana, katakana, ato kanji ya? Tau ah). Just YUI. Bahkan di salah satu forum, saya baca komen dari seseorang yang meralat tulisan Yui jadi YUI. Haha entahlah.
Sejak kecil dia tinggal sama ibunya karena (konon) ayahnya ninggalin mereka berdua sejak YUI masih kecil, jadi YUI sama sekali nggak punya ingatan apa-apa tentang ayahnya. Ini juga yang (konon) jadi alasan YUI males pake nama marga keluarga ayahnya, Yoshioka. Tapi kalo search di Google, ngetik nama Yui Yoshioka, bakalan tetep aja keluar segala macem tentang YUI.
Bakalan terlalu lama kalo ngebahas biografi YUI, karena itu, search aja ya di Wikipedia. Nanya Oom Google juga, di pasti lebih tahu. Haha
Perkenalan yang ‘membekas’ sama YUI, dimulai ketika bimbel Perhimak UI berlangsung. Lagunya YUI yang Goodbye Days lagi nge-tren (lagi). Berkali-kali diputer sama beberapa panitia, sampe-sampe saya jadi agak hafal a-i-u-e-o liriknya (ngikutin beberapa kata doang, hihi). Terus sama seorang kawan, saya di kopi-in film Taiyo no Uta, Lagu untuk Matahari yang pemeran utamanya ialah YUI yang di film itu kena penyakit XP. Kata temen saya itu, “Filmnya bagus. Banget!”. Saya jadi heran, kok sampe sebegitu-nya ya, orang-orang suka sama YUI. Di film itu acting YUI biasa aja, ceritanya emang bagus sih, tapi akting YUI masih kaku.
Aku yang penasaran, searching deh di internet. All about YUI. Lalu yang pertama keluar ialah single terbaru YUI yang jadi soundtrack film Paradise Kiss yang diproduksi sama Warner Bross. Saya cari di video-nya dan saya dengerin lagunya.

Lalu, sepertinya sih saya mulai jatuh cinta sama YUI waktu ini. Haha

Lagunya (yang Hello) easy listening banget, dan disitu YUI cantik, lebih girly daripada di film Taiyo no Uta. Dan saya jadi mulai keranjingan nyari info tentang YUI, sampe ngubek-ubek situs YUI-indo, YUI-lover dan YUI-net, situs resmi YUI yang bahkan ada diary-nya (untuk dua situs terakhir, ngga bisa kuubek-ubek lebih jauh selain di home sama beberapa link-nya, alesannya: tulisannya kanji semua! Hrr)
Aah.. dan rasanya saya nggak menyesal tuh, jatuh cinta sama YUI. Banyak alesan yang bikin dia emang pantas jadi idola.

Pertama, dan yang terutama. Pakaian YUI selalu sopan. Ciri khasnya ialah: kaos, jeans, jaket dan sesekali rok. Itu pun nggak ketat kayak penyanyi penyanyi rock cewek yang suka pake jaket kulit dan celana skinny mengkilat. Hii. Rok yang ia pakai-pun minimal sepanjang sampai setengah betis. Tak pernah lebih keatas daripada itu, atau kayak rok-rok anak-anak SMA di Jepang kebanyakan. Pakaian YUI amat sopan untuk ukuran penyanyi Jepang seperti dia (penyanyi-penyanyi Jepang yang saya tahu, suka banget pakai baju cosplay aneh-aneh). Di film Taiyou no Uta dia selalu pakai baju lengan panjang dan celana jeans ¾ longgar (mungkin tuntutan skrip juga karena ia disana berperan sebagai orang yang nggak boleh sama sekali kena sinar matahari). Tapi nggak cuma di film, di live performance, video clip, dan segala macem tentang YUI yang saya tonton di YouTube, pakaian YUI selalu sopan. 

Sikap YUI juga selalu sopan. Di setiap live performance, yang dia lakukan pertamakali saat naik panggung ialah: membungkukkan badan. Cara orang Jepang untuk saling menghormati. Di sela-sela bernyanyi seringkali ia berujar, “Arigatou minna”, terimakasih semuanya. Di video yang saya tonton, saat wawancara di luar, atau bertemu penggemar-penggemarnya, YUI tak henti-hentinya membungkukkan badan. Ia benar-benar rendah hati.  Tanpa orang-orang yang selalu menyesaki bangku penonton di tiap penampilannya, tanpa orang-orang yang membeli album-albumnya. Tanpa orang-orang yang menyukai lagu, suara dan petikan gitarnya, ia bukanlah siapa-siapa. Begitu mungkin pikir YUI. Aiih..kawai YUI ^^


Kedua, ia selalu TOTAL! Suaranya lembut. Pertama kudengar sih biasa aja, ngga seseksi suara Jennifer Lopez, nggak pula se-powerfull suara Agnes Monika. Bahkan kalah lembut dengan suara Utada Hikaru yang lebih ngetop di Nihon sana. Suara YUI hanya lembut, tak lebih tak kurang. Namun pas nada. Suara YUI bisa menjangkau oktaf tinggi meski nanti suaranya jadi agak mendesah dan mukanya jadi berekspresi lucu. Merem-merem meringis. (Tapi dia tetep terlihat imut. Innocent face ^^). Meski begitu, hanya sekali ia lipsynch, itupun karena ia benar-benar sedang sakit. Penyanyi Indonesia? Wah.. mungkin bisa dihitung dengan jari berapa kali mereka nyanyi pake ‘suara asli’ =P 

Ketiga, YUI multi talented. Dia bisa main gitar, nyanyi, dan satu kali main film. Dan semua lagu-lagu yang ia nyanyikan ialah ciptaan ia sendiri. Sambil duduk bersila, memetik gitar, ia mencari inspirasi. Ia ngga menyusung suatu aliran dalam musiknya. Seringkali ia ciptakan lagu slow macam Tokyo, Goodbye Days, kadangkala ceria, misalnya Hello dan It’s My Life. Atau..mau dengar YUI yang lagi nge-rock? Denger aja lagu Rolling Star atau Rain! ^^. Oia, dia jug abisa main piano lho, silahkan lirik video dia di lagu To Mother deh ^^.

Menurut sebuah media, YUI ialah penyanyi yang cukup konsisten di Jepang sana. Meski beberapa kali vakum, ia tetap eksis, muncul dengan lagu-lagu ciptaannya yang apapun itu jenisnya, tetap easy listening.
Melihat YUI, saya merasakan sesuatu yang orisinil. Langka. Sesuatu yang ‘sebenarnya-lah ia’, tidak dibuat-buat. Makanya, tiga alasan saja sudah cukup membuat dia tesangkut di hati saya ^^. Tentang bagaimana konsistensi YUI terhadap musiknya, selera pakaiannya (yang akhir-akhir ini jadi lebih feminine ^^), ekspresinya, suara lembutnya, kesopanannya, dan ke-kakuan-nya dalam ber-akting.  Tanpa dibuat-buat. Ia tidak pernah berlebihan dalam berdandan. Ia benar-benar ‘pure’, murni.
Oia, satu hal yang unik, di kover album atau di banyak foto-fotonya, YUI jarang tersenyum. Alasannya sederhana, dan polos sekali: kalau tersenyum, ia jadi terlihat chubby. Haha. Padahal kau manis sekali saat tersenyum, YUI-chan.
Lalu iseng saya mendapatkan satu artikel, YUI yang dibandingkan dengan musisi gitaris wanita yang lain. Dalam artikel itu, dia dibanding-bandingkan dengan..jeng jeeeng! Avril Lavigne dan Prisa!
Ahh, mungkin YUI memang kalah tenar dan kalah kualitas suara dengan Avril, atau kalah skill memetik gitar dengan Prisa. Namun ya itu, YUI tetap juara di hati saya! Karena YUI murni menghibur orang dengan kelembutan suara dan keluwesannya bermain gitar. Tidak seperti mereka yang (menurut saya lhoo) juga jual bodi. Liat aja gimana cara berpakaian Avril atau cari aja foto-foto Prisa di internet, weleeh.. 
Prisa versi Suster Ngesot
Avril Lavigne

Satu lagi, suara YUI lebih keren daripada Prisa! Hahaha (subjektif saya aja ini lhoooo)

Yang jelas, saya menulis ini dalam keadaan sadar. Tidak sedang dipengaruhi oleh siapapun! Haha (yaa..meski saya nulisnya di malam menjelang pagi, agak-agak sleepy, tapi saya sepenuhnya sadar dengan apa yang saya tulis kok). Jadi jangan khawatir kalo saya sengaja di-suap YUI buat nulis yang baik-baik tentang dia. Hahaha, kurang kerjaan dan nggapenting banget! Siapa sih saya…

YUI-chan, tetaplah berkarya. Tetaplah jadi YUI yang orisinil ^^

5 komentar:

  1. wah,,, penyakitnya sama, sama tetangga saya mba..
    hahhahha

    BalasHapus
  2. Nggak ada yang bisa ngalahin kakak aku :* YUI :*

    BalasHapus
  3. Nggak ada yang bisa ngalahin kakak aku :* YUI :*

    BalasHapus
  4. sebenarya saya juga tau YUI sudah lama tapi baru akhir2 ini mimpiin YUI terus? saya suka dia gara gara pakaiannya yang sopan banget untuk ukuran penanyi jepang dan suaranya itu lho Khas banget, tanpa muka DOI aja kita udah tau kalau itu suara die haha, salam kenal, kapan2 kunjungi blog saya ya,

    http://www.jurnalfantasi.blogspot.com

    BalasHapus